BEDISKUSI ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN || BLC TELKOM KLATEN

 ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN


PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr.wb

Pengertian
Islam Rahmatan lil alamin adalah Islam yang membawa kemudahan bukan kesulitan dan membawa solusi kehidupan bukan masalah dan pertikaian.

latar belakang masalah
Membahas dan memahami yang dimaksud dengan islam rahmatan lil alamin sebagai model pendidikan

MAKSUD DAN TUJUAN
Agar memahami dan dapat mengimplementasikan ajaran islam dalam pendidikan

BATASAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Penjelasan Islam Rahmatan lil alamin sebagai model pendidikan

TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Dapat memahami dan mengerti tentang materi yang telah di sampaikan

METODE PELAKSANAAN
Berdiskusi

ALAT DAN BAHAN
Laptop
Charger
Internet

TARGET WAKTU
(08.00-16.00)Jam kerja

TAHAPAN PELAKSANAAN

ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN DALAM PENDIDIKAN

model pendidikan Islam yang berbasis Rahmatan lil alamin merupakan salah satu model pendidikan yang paling tepar dalam memasuki masyarakat Asean (Asean Community), karena dengan model pendidikan yang demikian, selain pendidikan Islam dapat menjawab berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh masyarakat Asean dan merubahnya menjadi peluang, juga tidak akan kehilangan identitasnya sebagai pendidikan yang berdasarkan akidah, ibadah dan akhlakul karimah.

pendidikan Islam baik yang dilaksanakan di pondok pesantren, madrasah dan perguruan tinggi Islam termasuk yang paling responsif dan berhasil dalam menghadapi berbagai perkembangan masyarakat dari sejak zaman masuknya Islam ke Indonesia, zaman kerajaan-kerajaan Islam, zaman penjajahan Belanda, Jepang, zaman Orde lama, Orde Baru, hingga era globalisasi dan era masyarakat ekonomi Asean. Hal ini antara lain ditandai oleh adanya kemauan yang kuat untuk melakukan reformasi, reformulasi, reaktualisasi, reinterpretasi, dan inovasi yang terjadi pada berbagai lembaga pendidikan, mulai dari pesantren hingga perguruan tinggi Islam.

Konsep Islam Rahmatan Lil Alamin adalah merupakan tafsir dari ayat 107 surat al-Ambiya (21) sebagaimana dikemukakan di atas. Ayat ini oleh Ahmad Mushthafa al-Maragy ditafsirkan sebagai berikut: "Ai wa maa arsalnaaka bi haadza wa amtsaligi min al-syara’ii wa al-ahkaami allalthi biha manaathu al-sa’adah fi al-darain illa rahmat al-naas wa hidayatahum fi syu’un ma’asyihim wa ma’adihim".

Artinya:"Yakni tidaklah aku mengutus engkau Muhammad dengan al-
Qur’an ini dan yang serupa dengan itu berupa syari’at dan hukum yang menjadi pedoman kehidupan bahagia di dunia dan akhirat, melainkan sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat".

Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang mulia itu tentu saja menjadi rahmat bagi orang yang meneladaninya, memahami, menghayatinya dalam kehidupannya sehari-hari. Yaitu bagi orang yang berakhlak dengan akhlak rasulullah (al-takhalluq bi akhlaa1 al-Rasul ‘ala thaqa al-basyariyah).
firman Allah SWT. Sungguh pada diri rasulullah itu terdapat
contoh teladan yang baik bagi orang yang mengharapkan keridlaan Allah dan balasan pahala pada hari akhir. (Q.S. al-Ahzaab, 33:21.)

Mengikuti pribadi dan sepak terjang perjuangan Rasulullah SAW itu akan membawa rahmat, karena di dalam kepribadian Rasulullah itu terdapat hal-hal yang membawa kemajuan sebagai berikut:

Pertama, unsur rasionalitas :
Maksudnya adalah bahwa keberhasilan Rasulullah dalam perjuananya bukan semata-mata karena beliau seorang Rasul, dekat dan dicintai oleh Allah, lantas apa saja, sekalipun tidak masuk akal, tanpa ada usaha keras, kemudian berhasil.

Kedua, unsur kecerdasan:
Maksudnya adalah bahwa ketauladan nabi Muhammad Saw yang dapat membawa rahmat bagi yang mengikutinya adalah adanya unsur kecerdasan. Yaitu suatu kemampuan intelektual dan intelegensi dalam ketepatan menganalisa dan mengambil kesimpulan atau keputusan yang tepat dan akurat yang terkadang tidak bisa dicapai oleh kebanyakan otak yang lain.

Ketiga, unsur keseimbangan antara hati (heart):
berupa spiritualitas dan moral; akal pikiran-wawasan intelektual (head), dan unsur kemampuan teknis (hand). Perpaduan ini juga terjadi dalam setiap pengambilan keputusan. Yakni apa yang akan diucapkan oleh lisan; dikordinasikan lebih dahulu dengan akal pikiran; dan dipertimbangkan lebih dahulu dengan hati nurani. Jika sudah cocok, barulah keputusan tersebut diambil. Dengan cara demikian, maka keputusan tersebut menjadi matang, dan terjadi keseimbangan yang kokoh.

Keempat, unsur komprehensif:
bahwa ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW menyentuh semua aspek kehidupan sebagaimana yang dirumuskan oleh al-Syathibi dalam al- Muwaqat dengan istilah maqashid al-syar’iyah (tujuan agama) yang mencakup memelihara jiwa (hifdz al-nafs), memelihara agama (hifdz al-din), memelihara akal (hifdz al-‘aql), memelihara harta benda (hifdz al-maal), dan memelihara keturunan (hifdz al-nasl). 7 Kandungan ayat-ayat al-Qur’an yang diwahyukan Tuhan kepada Nabi, dan penjabarannya oleh hadis secara keseluruhan ditujukan ditujukan memelihara hal-hal yang selanjutnya termasuk hak-hak asasi manusia.

TEMUAN MASALAH SERTA PENYELESAIANNYA
-

KESIMPULAN
model pendidikan Islam yang berbasis Rahmatan lil alamin merupakan salah satu model pendidikan yang paling tepar dalam memasuki masyarakat Asean (Asean Community), karena dengan model pendidikan yang demikian, selain pendidikan Islam dapat menjawab berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh masyarakat Asean dan merubahnya menjadi peluang, juga tidak akan kehilangan identitasnya sebagai pendidikan yang berdasarkan akidah, ibadah dan akhlakul karimah.

REFERENSI
ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN sebagai MODEL PENDIDIKAN.pdf

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama