ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN
PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr.wb
Pengertian
Islam rahmatan lilalamin adalah ajaran Allah SWT yang paling
mengetahui seluk beluk manusia, karenanya dia menjadi ajaran dan
ideology yang menyelamtkan manusia, mengajarkan saling meghormati.
latar belakang masalah
karena mengetahui tentang ajaran islam itu juga penting agar kita tidak salah arah dalam menjalani kehidupan
MAKSUD DAN TUJUAN
Agar bisa melengkapi celah" atau kekurangan" pada diri kita maupun orang lain
BATASAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Penjelasan makna ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN
TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Dapat mengerti, memahami serta menerapkan tentang ajaran" islam yang sesuai dengan islam rahmatan lil alamin
METODE PELAKSANAAN
Berdiskusi
Mendengarkan penjelasan materi dari Mas Alfin
ALAT DAN BAHAN
Laptop
Internet
Charger
TARGET WAKTU
(13.00-16.00)Jam kerja
TAHAPAN PELAKSANAAN
ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN
Islam adalah agama yang sifatnya universal dan global, makna rahmatan lil alamin menetapkan bahwa islam adalah agama dan syari'at yang penuh dengan kasih sayang, cinta, persaudaraan dan kedamaian.
Islam tidak pernah mengajarkan permusuhan dan kebencian, islam
tidak memiliki ajaran dan syari’at destruktif dan kejahatan, bahkan sebaliknya semua ajaran dan syari’at Islam bertujuan untuk melahirkan dan mewujudkan maslahat abadi bagi manusia.
Adapun Implementasi Nilai-nilai Rahmatan Lilalamin dalam Kehidupan budya, dapat dilihat dari Perekembangan Ilmu pengetahuan, Bahasa, Ideologi dan adat Istiadat. Yaitu Menjadi Rahmat bagi Alam Semesta. Firman Allah: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. (QS. Al-Anbiya: 108).
Jadi Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang mengajarkan dan menyebarkan budaya dan tsaqafah cinta, kedamaian dan kasih sayang, kelembutan dan penghormatan kepada seluruh manusia, memberi petunjuk dan hidayah kepada mereka di seluruh dunia, melewati batas-batas kesukuan, kebangsaan, Negara dan geografis.
Prinsip-Prinsip Islam Rahmatan Lil Alamin
Islam Rahmatan lilalamin memiliki prinsip-prinsip yang menjadi ciri khas Islam yang menghadirkan cinta kasih dan kedamaian bagi dunia.
1.Berperikemanusiaan (al-insaniyah)
maksudnya, bahwa islam sesuai dan mengakomodir semua kebutuhan dan karakter manusia.Pembebanan ibadah, hukum, perintah dan larangan dalam syariah Islam pasti sesuai dan selaras dengan kemampuan dan kebutuhan manusia.
misal ada orang yang kesusahan sesama islam seharusnya kita membantu dengan hati yang tulus dan tanpa mengharapkan imbalan sekalipun.
2.Mendunia (al-alamiyah)
Yang dimaksud dengan mendunia atau global (al-alamiyah) adalah,
bahwa syariah Islam bersifat mendunia, tidak dibatasi oleh geografi wilayah tertentu, suku, ras dan bangsa tertentu atau iklim serta geopolitik tertentu.
arti dari mendunia ini dimaksudkan islam tidak membeda-bedakan agama ras,suku maupun keturunan islam adalah agama yang toleransi.
syariah Islam mengharamkan permusuhan antara manusia dimanapun mereka berada di dunia ini tanpa memandang suku, ras, agama, warna kulit dan bangsanya selama tolong menolong itu untuk kebaikan dan maslahat manusia. Allah berfirman:
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (QS. Al-Hujurat:13).
3.Komperehensif (As-syumul)
Komprehensif atau syumul adalah keseluruhan atau totalitas ajaran
syariah Islam, meliputi seluruh atau semua aspek kehidupan manusia didunia dan akhirat.
slam tidak menerima dan mengenal pembagian atau
pembatasan ajarannya pada dimensi atau bidang tertentu dalam kehidupan manusia, karena syariah Islam berasal dan bersumber dari Tuhan yang Maha Sempurna Allah SWT.
Inilah karakteristik syariah Islam yang komprehensif secara vertikal dan horizontal. Firman Allah: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu”. (QS. Al-
Maidah: 3)
Al-Waqi’iyah adalah karakter Islam yang bermakna bahwa Islam
mengajarkan manusia untu mampu memahami dan memaklumi dengan
realistis, bahwa manusia adalah ciptaan Allah, tidak ada zat lain yang menciptakannya, sesuai dengan kondisi riil dan ilmiah yang tidak terbantahkan oleh akal dan logika manapun di dunia. Bahwa seluruh makhluk termasuk manusia adalah hamba Allah, Dia yang menciptakan dan mengaturnya serta membimbingnya, kecuali yang ingkar dan memusuhi-Nya.
Waqi’yah ajaran Islam dalam Ibadah telah melahirkan hukum-hukum
keringanan, dan pemakluman dan sebagainya kepada manusia, ketika manusia tidak mampu melaksanakannya karena kondisi-kondisi tertentu.
contohnya saja :
Allah tidak memaksakan puasa di bulan ramadhan, bagi mereka yang musafir, sakit dan melahirkan, karenan kondisinya yang lemah dan sulit.
Allah tidak memaksakan zakat bagi muslim yang hartanya
belum sampai nishab.
Allah tidak memaksakan haji bagi mereka yang tidak mampu membiayai perjalanan dan bekal keluarganya, padahal itu semua
adalah rukun Islam yang wajib, dimana Islam dibangun dengan nya.
5.Toleransi dan Memudahkannya (as-sammah dan at-taisir)
As-Samhah adalah memudahkan atau toleransi kepada orang lain.
At-taisir adalah kemudahan dan keringanan.
Ajaran Islam adalah ajaran yang sangat menghindari kesulitan bagi
umat manusia dalam memahami dan mengimplementasikannya, sehingga
tidak ada ranah syariah Islam yang sulit kecuali dimudahkan oleh Allah SWT.
Toleransi dan kemudahan yang dimaksud di sini adalah bahwa Allah SWT menjadikan ajaran Islam selalu membolehkan memilih yang termudah dan terbaik baik hamba-Nya bukan yang sulit dan buruk, Allah selalu membolehkan pilihan yang toleran dan tidak memberatkan bagi seluruh mukallaf.
Allah berfirman: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (QS. Al-Baqarah: 185).
Allah juga berfirman: “Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur”. (QS. Al-Maidah: 6).
Jadi jangan mudah menyerah yha teman-teman ingat Allah selalu ada untuk kita dan selalu memberikan petunjuk bila kita kesusahan.
ADA SATU KISAH DARI RASULULLAH SAW
Rasulullah tidak pernah menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk membenci orang. Beliau selalu bersikap baik kepada siapapun. Saking baiknya, Rasulullah dipuji oleh kawan maupun lawan.
Maka tidak heran jika nabi Muhammad SAW banyak mempunyai sahabat. Sahabat nabi merupakan orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad SAW dan membantu perjuangannya.
Bahkan para sahabat nabi ikut berkontribusi dalam perjalanan Islam sebagai agama yang sempurna. Pada suatu hari, serombongan fakir miskin dari golongan Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah SAW.
“Ya Rasulullah," kata seorang dari mereka, "Orang-orang kaya telah memborong semua pahala hingga tingkatan yang paling tinggi sekalipun.”
Nabi SAW bertanya, "Mengapa engkau berkata demikian?"
Lalu, ia pun berujar, "Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami puasa. Namun, giliran saat mereka bersedekah, kami tidak kuasa melakukan amalan seperti mereka. Mereka memerdekakan budak sahaya, sedangkan kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu."
Setelah mendengar keluhan orang fakir tadi, Rasulullah SAW tersenyum lantas berusaha menghibur para fakir itu dengan sebuah hadis motivasi. Beliau bersabda untuk berusaha membesarkan hati mereka.
"Wahai sahabatku, sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorang pun yang lebih utama dari kamu kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?"
Dengan sangat antusias, mereka pun menjawab serentak, "Tentu, ya Rasulullah."
Kemudian, Nabi SAW bersabda, "Bacalah 'subhanallah', 'Allahu akbar', dan 'alhamdulillah' setiap selesai shalat masing-masing 33 kali." Setelah menerima wasiat Rasulullah SAW, mereka pun pulang untuk mengamalkannya.
Tidak lama berselang, setelah beberapa hari berlalu, para fakir miskin itu kembali menyampaikan keluhannya kepada Rasulullah SAW.
"Ya Rasulullah, saudara-saudara kami orang kaya itu mendengar perbuatan kami, lalu mereka serentak berbuat sebagaimana perbuatan kami."
Maka, Nabi SAW bersabda, "Itulah karunia Allah SWT yang diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki."
Sabda itu merupakan petikan dari Alquran surah an-Nur ayat 38. Artinya secara lengkap sebagai berikut, "(Mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas."
TEMUAN MASALAH SERTA PENYELESAIANNYA
Sayangnya di tempat magang kita ini masih belum sempurna dalam menerapkan islam rahmatan lil alamin contohnya saja saat kita membuang sampah tidak pada tempatnya, islam rahmatan alamin mengajarkan untuk hablum minal alam yang berarti menyayangi lingkungan.
solusi: mengajak hal baik untuk membuang sampah kepada tempatnya
karena islam rahmatan lil alamin mengajarkan untuk menyayangi lingkungan atau hablum minal alam
KESIMPULAN
Islam rahmatan lilalamin adalah Islam yang membawa kemudahan bukan kesulitan dan membawa solusi kehidupan bukan masalah dan pertikaian.
Islam rahmatan lilalamin adalah ajaran Allah SWT yang paling
mengetahui seluk beluk manusia, karenanya dia menjadi ajaran dan
ideology yang menyelamtkan manusia, mengajarkan saling meghormati
REFERENSI
ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN.pdf
mengajarkan manusia untu mampu memahami dan memaklumi dengan
realistis, bahwa manusia adalah ciptaan Allah, tidak ada zat lain yang menciptakannya, sesuai dengan kondisi riil dan ilmiah yang tidak terbantahkan oleh akal dan logika manapun di dunia. Bahwa seluruh makhluk termasuk manusia adalah hamba Allah, Dia yang menciptakan dan mengaturnya serta membimbingnya, kecuali yang ingkar dan memusuhi-Nya.
Waqi’yah ajaran Islam dalam Ibadah telah melahirkan hukum-hukum
keringanan, dan pemakluman dan sebagainya kepada manusia, ketika manusia tidak mampu melaksanakannya karena kondisi-kondisi tertentu.
contohnya saja :
Allah tidak memaksakan puasa di bulan ramadhan, bagi mereka yang musafir, sakit dan melahirkan, karenan kondisinya yang lemah dan sulit.
Allah tidak memaksakan zakat bagi muslim yang hartanya
belum sampai nishab.
Allah tidak memaksakan haji bagi mereka yang tidak mampu membiayai perjalanan dan bekal keluarganya, padahal itu semua
adalah rukun Islam yang wajib, dimana Islam dibangun dengan nya.
5.Toleransi dan Memudahkannya (as-sammah dan at-taisir)
As-Samhah adalah memudahkan atau toleransi kepada orang lain.
At-taisir adalah kemudahan dan keringanan.
Ajaran Islam adalah ajaran yang sangat menghindari kesulitan bagi
umat manusia dalam memahami dan mengimplementasikannya, sehingga
tidak ada ranah syariah Islam yang sulit kecuali dimudahkan oleh Allah SWT.
Toleransi dan kemudahan yang dimaksud di sini adalah bahwa Allah SWT menjadikan ajaran Islam selalu membolehkan memilih yang termudah dan terbaik baik hamba-Nya bukan yang sulit dan buruk, Allah selalu membolehkan pilihan yang toleran dan tidak memberatkan bagi seluruh mukallaf.
Allah berfirman: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (QS. Al-Baqarah: 185).
Allah juga berfirman: “Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur”. (QS. Al-Maidah: 6).
Jadi jangan mudah menyerah yha teman-teman ingat Allah selalu ada untuk kita dan selalu memberikan petunjuk bila kita kesusahan.
ADA SATU KISAH DARI RASULULLAH SAW
Rasulullah tidak pernah menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk membenci orang. Beliau selalu bersikap baik kepada siapapun. Saking baiknya, Rasulullah dipuji oleh kawan maupun lawan.
Maka tidak heran jika nabi Muhammad SAW banyak mempunyai sahabat. Sahabat nabi merupakan orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad SAW dan membantu perjuangannya.
Bahkan para sahabat nabi ikut berkontribusi dalam perjalanan Islam sebagai agama yang sempurna. Pada suatu hari, serombongan fakir miskin dari golongan Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah SAW.
“Ya Rasulullah," kata seorang dari mereka, "Orang-orang kaya telah memborong semua pahala hingga tingkatan yang paling tinggi sekalipun.”
Nabi SAW bertanya, "Mengapa engkau berkata demikian?"
Lalu, ia pun berujar, "Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami puasa. Namun, giliran saat mereka bersedekah, kami tidak kuasa melakukan amalan seperti mereka. Mereka memerdekakan budak sahaya, sedangkan kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu."
Setelah mendengar keluhan orang fakir tadi, Rasulullah SAW tersenyum lantas berusaha menghibur para fakir itu dengan sebuah hadis motivasi. Beliau bersabda untuk berusaha membesarkan hati mereka.
"Wahai sahabatku, sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorang pun yang lebih utama dari kamu kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?"
Dengan sangat antusias, mereka pun menjawab serentak, "Tentu, ya Rasulullah."
Kemudian, Nabi SAW bersabda, "Bacalah 'subhanallah', 'Allahu akbar', dan 'alhamdulillah' setiap selesai shalat masing-masing 33 kali." Setelah menerima wasiat Rasulullah SAW, mereka pun pulang untuk mengamalkannya.
Tidak lama berselang, setelah beberapa hari berlalu, para fakir miskin itu kembali menyampaikan keluhannya kepada Rasulullah SAW.
"Ya Rasulullah, saudara-saudara kami orang kaya itu mendengar perbuatan kami, lalu mereka serentak berbuat sebagaimana perbuatan kami."
Maka, Nabi SAW bersabda, "Itulah karunia Allah SWT yang diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki."
Sabda itu merupakan petikan dari Alquran surah an-Nur ayat 38. Artinya secara lengkap sebagai berikut, "(Mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas."
TEMUAN MASALAH SERTA PENYELESAIANNYA
Sayangnya di tempat magang kita ini masih belum sempurna dalam menerapkan islam rahmatan lil alamin contohnya saja saat kita membuang sampah tidak pada tempatnya, islam rahmatan alamin mengajarkan untuk hablum minal alam yang berarti menyayangi lingkungan.
solusi: mengajak hal baik untuk membuang sampah kepada tempatnya
karena islam rahmatan lil alamin mengajarkan untuk menyayangi lingkungan atau hablum minal alam
KESIMPULAN
Islam rahmatan lilalamin adalah Islam yang membawa kemudahan bukan kesulitan dan membawa solusi kehidupan bukan masalah dan pertikaian.
Islam rahmatan lilalamin adalah ajaran Allah SWT yang paling
mengetahui seluk beluk manusia, karenanya dia menjadi ajaran dan
ideology yang menyelamtkan manusia, mengajarkan saling meghormati
REFERENSI
ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN.pdf