BLC TELKOM // ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN

 ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN

A.PENDAHULUAN
a.pengertian
Islam adalah agama yang universal dan global, dia adalah agama dan syari’at untuk
seluruh manusia, dia adalah agama dan syari’at untuk seluruh alam dan dia
adalah agama dan syari’at untuk seluruh Jin dan Manusia.

b.Latar belakang masalah
belum mengetahui ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN yang seperti apa..

B.MAKSUD DAN TUJUAN

agar dapat memahami dan memperaiki sikap islam yang bemar sesuai islam rahmatan lil alamin

C.BATASAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Islam Rahmatan Lil Alamin pengertian dan penjelasan rincinya

D.TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
bisa memahami secara jelas dan hasil yang diharapkan bisa memperbaiki sikap yang baik menurut islam ramatan lil alamin

E.METODE PELAKSAAAN
Membaca pdf tentang islam rahmatan lil alamin

F.ALAT DAN BAHAN
    -Laptop
    -charger

G.TARGET WAKTU
(16.00-21.05)

H.TAHAPAN PELAKSANAAAN
makna rahmatan lil alamin selain bahwa islam bersifat universal global dan menyeluru pada umat manusia , rahmatan lil alamin juga menetapkan bahwa islam adalah agama dan syari'at yang penuh dengan kasih sayang ,cinta,persaudaraan dan kedamaian. islam tidak mengajarkan permusuhan dan kebencian.

syari'at islam memilliki maqashid(bertujuan) yang abadi seperti memelihara akal manusia,keturunan,harta,agama, dan harga dirinya.

adapun keunggulan islam pada agama di seluruh dunia ya itu islam ada;ah agama yang rahmatan lil alamin maksudnya gimana? di dalam islam itu tidak mengajarkan tentang kebencian,kemarahan maupun kejathatan di agama islam mengajarkan syari'at islam yang baik penuh kasih sayang,cinta,persaudraan,dan kedamaian.

Hampir semua ayat suci alqur'an menceritakan tentang manusia bagaimana salanya dan karakter bahkan kemana akan berakhirnya kehidupan manusia,Tidak ada kitab sui atau buku ilmiah yang paling tinggi,lengkap dan jelas membahas tentang manusia selain Alqur'an, Wallahu a'lam...

Hakikat islam rahmatan lil alamin:
kalimat rahmatan lil alamin terdiri dari dua kata pertama :
Rahmat yang di ambil dari kata "rohim" yang artinya rahim wanita, ketika disebut "rahmat" artinya adalah kasih sayang dan kelembutan    yang di iringi berbuat baik pada yang di sayangi" menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani dalam kitab Mu'jam Mufradat Li Alfadzil Qur'an

Kedua kata "lilalamin" yang artinya untuk alam-alam
menurut At-Thabari berkata lilalamin adalah jamak dari alam yaitu nama bagi jenis jenis umat atau bangsa.

Ibnu Katsir ketika menafsirlkan rahmatan lil alamin dalam QS. Al-
Anbiya: 107 berkata: “Muhammad saw adalah rahmat bagi semua manusia, siapa saja yang menerimanya, berarti mereka mnesyukuri nikmat besar ini,yaitu kasih sayang dan mereka akan bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya siapa yang menolaknya maka mereka akan sengsara di dunia dan akhirat. Oleh karena itu Nabi saw bersabda: ‘Aku tidaklah diutus sebagai tukan laknat, tapi akau diutus untuk menjadi rahmat” (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain Nabi bersabda: “Sesungguhnya aku adalah rahmat yang memberi hidayah pada manusia” (HR. At-Thabrani, Ad-Darimi dan Al- Hakim. Dishahihkan oleh At-thabrani dan Al-Hakim) 3 . Imam As-Syatibi berkata: “Tidak ada yang menyangkal Ar-Razi dan ulama lainnya, bahwa tujuan utama syari’ah, adalah mewujudkan maslahat bagi manusia 4 . Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu menjadi  rahmat bagi alam semesta. Firman Allah:"Dan kami tidak mengutus enkau (Muhammad)
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam".(QS.Al-Anbiyya:108).

di kutip dari Abu Ishaq As-Syatibi, Al-Muwafaqat fii Ushul As-Syariah, Kairo: al- maktabah at-taufiqiyah, 2003, Vol 2, hal 2 dan Yusuf Al-Qardhawi dalam Hajatul Basyariyah Ilaa Risalah Al-Hadahriyah Liummatina, hal 706.

Sayid Qutb saat menafsirkan Surat Al-Anbiya: 107, mengatakanbahwa makna Rahmatan Lil alamin adalah petunjuk bagi semua manusia, mengajak semua manusia kepada petunjuk, tapi kepada mereka yang siap dan mau menerima petunjuk itu, walaupun kasih sayang diberikan oleh Allah swt orang beriman dan yang tidak beriman”.

Zaid Al-Iyash menjelaskan Islam rahmatan lil alamin adalah bahwa Nabi Muhammad saw membawa konsep dan budaya baru tentang kemanusiaan yaitu konsep dan budaya “Cinta dan kasih sayang” yang berlaku bagi seluruh manusia, di saat manusia ketika Nabi diutus oleh Allah swt dalam kondisi budaya permusuhan dan kebencian antara satu bangsa dengan yang lain".

Prinsip-Prinsip Islam Rahmatan Lil Alamin :
1.Berperikemanuasiaan (al-insniyah)
Kemanusiaan atau Insaniyah maksudnya adalah, bahwa Islam sesuai
dan selalu mengakomodir semua kebutuhan dan karakter manusia.
Pembebanan ibadah, hukum, perintah dan larangan dalam syariah Islam pasti sesuai dan selaras dengan kemampuan dan kebutuhan manusia. Allah berfirman "Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dengan sia-sia.Itu anggapan orang-orang kafir,maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka".(QS.Shad:27).

2.Mendunia (al-alamiyah)
Yang dimaksud dengan mendunia atau global (al-alamiyah) adalah,
bahwa syariah Islam bersifat mendunia, tidak dibatasi oleh geografi wilayah tertentu, suku, ras dan bangsa tertentu atau iklim serta geopolitik tertentu. Syariah Islam berlaku untuk seluruh alam dan seluruh manusia yang mau menerimanya.
Allah berfirman:
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (QS. Al-Hujurat:13).

Allah juga berfirman :
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya”. (QS.Al-Maidah: 2).

3. Komprehensif (as-syumul)
Komprehensif atau syumul adalah keseluruhan atau totalitas ajaran
syariah Islam, meliputi seluruh atau semua aspek kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Islam tidak menerima dan mengenal pembagian atau pembatasan ajarannya pada dimensi atau bidang tertentu dalam kehidupanmanusia, karena syariah Islam berasal dan bersumber dari Tuhan yang Maha Sempurna Allah SWT. Firman Allah: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu”. (QS. Al-Maidah: 3)
 
Syariah Islam dalam bentuk Ibadah membimbing manusia dalam
berinteraksi dengan Allah SWT secara sempurna dan totalitas, tidak
menyisakan sedikitpun dari dimensi dirinya, waktunya, pikirannya, akalnya, hatinya, emosional, psikologis, jiwanya, fisiknya atau lahir dan bathin kecuali hanya untuk Allah SWT 12 . Inilah pengertian dan hakikat ibadah dalam syariah Islam. Allah berfirman: “katakana wahai Muhammad sesusngguhnya shalatku, manasikku hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam” (QS.)

Syumuliyah syariah Islam bermakna bahwa syariah ini ditujukan dan
terapkan untuk semua jenis kelamin dan fase hidup manusia, laki dan
perempuan, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua, masa sulit dan
masa lapangnya.Allah berfirman: Allah telah menjadikan kalian dari lemah,
tua..(QS. Lukman)

Syumuliyah syariah Islam bermakna mengatur semua dimensi diri
manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT (ibadah) dan mengaturserta membimbing dan membina seluruh aspek kehidupan manusia dengan manusia lainnya dan lingkungannya (muamalah) secara integral, seimbang dan bersinergi.

Syumuliyah syariah Islam juga bermakna, bahwa syariah Islam
berlaku dan relevan untuk setiap tempat, waktu dan iklim. Ibadah,
muamalah dan hukum Islam relevan dan berlaku kapan saja dan dimana saja, tanpa pembatasan dan diskriminasi.Allah telah menetapkan bahwa: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa”.(QS. Al-Hujurat: 13). Jadi yang paling mulia adalah yang paling
beriman, bertakwa, lebih konsisten terhadap syariah dan akidahnya.

4. Realistis (al-waqi’iyah)
Al-Waqi’iyah bermakna bahwa Islam adalah syariah yang mengerti
dan memelihara keadaan fitrah dan kodrat manusia sebagai makhluk yang lemah dan terbatas, sehingga pemilik syariah (Allah SWT) memberikan kemudahan, keluwesan dan kebijakan yang mengakomodir kondisi riil manusia dalam melaksanakan syariah-Nya atau perintah dan larangan- Nya. Allah berfirman: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu,karena manusia diciptakan (bersifat) lemah”. (QS. An-Nisa: 28).

5. Toleransi dan Memudahkan (as-samhah dan at-taisir)
As-Samhah adalah memudahkan atau toleransi kepada orang lain 15 .
Adapun at-taisir adalah kemudahan dan keringanan 16 . Ibnu Manzur hampirmenyamakan makna as-samhah dan at-taisir yaitu kemudahan. Ibnu Asyur memaknai as-samahah adalah kemampuan berinteraksi dengan mudah dan proporsional, atau sikap pertengahan antara memudah-mudahkan dan mempersulit” di kutip dari At-Thahir bin Asyur, Maqashid As-Syari’ah Al Islamiyah, (Kairo: Daar As-Salam, 2006),hal 58

6. Antara Konstanitas
mutaghayirat) dan Fleksibilitas (as-tsawabit dan al-Karakter terakhir dari ajaran Islam ini adalah as-tsawabit dan al- mutaghayirat, yaitu karakter ajaran Islam yang terklasifikasi dengan indah dan penuh hikmah dan rahasia tinggi dari Allah, ajaran islam yang tergolong
konstan ajeg dan abadi tidak akan pernah berubah, seperti seluruh jenis rukun iman dan rukun Islam. Juga ajaran-ajaran pokok akhlak serta hal-hal yang telah diharamkan oleh Allah secara pasti (qath’iy) adalah tsawabit yang tidak menerima ijtihad dan pembaruan.
Ajaran Islam ada juga yang tergolong mutaghayirat yaitu semua hal
yang terkait dengan sarana dan prasarana, motode dan srategi, media dan alat, cara dan teknik selain pokok agama (ushul ad-din), semuanya adalah mutaghayirat yang dapat meyesuaikan tempat dan waktu, fleksibel sesuai dengan kondisi manusia dan lingkungannya. Sehingga dengan karakter ini, Islam tetap menjadi ajaran yang paling orisinil dan autentik, dalam waktu yang sama ajaran-ajaran Islam juga relevan dan sesuai untuk setiap zaman dan tempat.

Kehidupan Sosial Budaya dan Dimensinya
Kehidupan Sosial adalah salah satu ranah kehidupan manusia yang
paling penting yang harus dikenal dan ketahui oleh manusia, karena
manusia adalah makhluk social. Interaksi manusia dengan kehidupan atau
lingkungan social adalah salah satu kebutuhan utama manusia.

Implementasi Islam rahmatan lilalamin dalam kehidupan Social Budaya :
1. Implementasi rahmatan lil alamin dalam Kehidupan Sosial
Dalam Islam dimensi lingkungan social manusia yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan seseorang adalah lingkungan keluarga,
karena keluarga adalah cikal bakal lahirnya manusia dan tempat mereka hidup dan beradaptasi pertama kali. Karenanya Rasulullah saw bersabda: “Setiap anak lahir dalam keadaan sesuai fitrahnya (suci), maka kedua orag tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi atau Nashrani” (HR. Muslim).
Oleh karena itu Islam sangat memperhatikan lingkungan keluarga
dalam mendidik anak, membangun karakter dan akhlak serta membentuk keperibadian manusia. Sehingga Allah swt mewajibkan menjaga danmendidikan keluarga shaleh dan menjadikannya bagian penting dalam ajaran Islam setelah menjaga diri sendiri. Allah berfirman:“Wahai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim: 6).   

Diantara gaiden dan prinsip-prinsip islam rahmatan lilalamin dalam
masalah social selain keluarga dapat dilihat sebagai berikut:
a. Interaksi social antar manusia yang majemuk, bersuku-suku dan
berbangsa, harus dibangun berdasarkan prinsip saling mengenal (ta’ruf)
antara satu dengan yang lain, namun yang paling mulia adalah yang
bertakwa. (QS. Al-Hujuraat: 13)

b. Kehidupan social harus dibangun berdasarkan prinsip saling tolong
menolong dalam kebaikan dan hal positif bukan dalam keburukan dan
hal negative, baik di kantor, di masyarakat umum, media maupun dalam sarana ibadah. Allah berfirman: ”Saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan” (QS. Al-Maidah: 2)

c.interaksi social juga harus di bangun dalam bingkai kasih sayang dan lemah lembut, agar manusia saling mencintai , menghormati dan bersatu ini tidak hanya di implementasikan dalam majlis taklim, tetapi juga dalam kehidupan kerja,pendidikan dan media massa (QS.Al-Imran 159)

d.Keputusan yang bersifat social kemasyarakat dan bernegara harus
berdasarkan syura, sehingga melahirkan keputusan yang baik,
berkualitas dan lebih sempurna (QS. Ali Imran: )

e.Untuk menjaga kehidupan masyarakat yang tentram dan aman dari isu hoax dan adu domba, harus dibangun sikap tabayyun atau klarifikasi dan cek and recek terhadap sumber informasi yang menyebar di kalangan masyarakat (QS. Al-Hujurat: 6)

f.Kehidupan social yang baik dan damai adalah menghindari saling
meremehkan dan melecehkan antar anggota masyarakat, suku dan
bangsa, karena boleh jadi yang diremehkan lebih baik dari kelompok
yang meremehkan (QS. Al-Hujarat: 11)

g.Anggota masyarakat harus menjauhi praduga negatif dan kecurigaan
yang berlebihan pada anggota masyarakat lainnya, sebaliknya harus
dibangun sikap positif thinking (Husnu Dzon) kepada pihak lain, agar
tercipta kedamaian dan ketentraman dalam masyarakat (QS. Al-Hujurat: 12)

h.Kehidupan social harus terbebas dari sikap saling benci dan saling
bermusuhan, karena sikap perbuatan ini sama dengan memakan
bangkai saudaranya sendiri, baik dalam lingkungan social bertetangga, tempat kerja maupun di media massa (QS. Al-Hujurat: 12)

i.Dalam masyarakat Muslim ditetapkan bahwa mereka adalah saling
bersaudara sepenanggungan, bila terjadi gesekan antara mereka harus segera didamaikan, sehingga tercipta ukhuwah Islamiyah yang kuat (QS. Al-Hujurat: 10)

j.Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dan khususnya dalam
Muslim harus dibangun sikap saling memaafkan antar individu
masyarakat, bahkan saling meminta ampunkan dosa kepada Allah swt,
baik dilingkungan kerja, ibadah ataupun di media massa (QS. Ali Imran: 159).

2. Implementasi Nilai Rahmatan Lil alamin dalam kehidupan budaya
Bila dilihat dari dimensi budaya di atas, maka islam rahmatan lil alamin telah terwujud dalam dimensi pengetahuan, bahasa, ideology, akhlak, Hukum, seni dan sebagainya. Islam selama tujuh abad (Abad 7-14 Masehi) telah menyumbangkan nilai-nilai budaya yang luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari konsep Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kehidupan Nabi, sahabat dan para Tabi’in, juga fakta yang tertulis sepanjang masa dan peniggalan serta karya-karya fenomenal dalam peradaban Islam yang mulia dan tinggi.

a. Rahmatan lil alamin dalam Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan sebagai dimensi utama sebuah budaya, telah
memperlihatkan bagaimana ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, ketika Allah swt, mengangkat derajat orang berilmu sama dengan derjat orang yang beriman, bahkan Ilmu adalah prasyarat utama keimanan seorang hamba. Allah berfirman: “Allah mengangkat derajat orang beriman diantara kalian dan orang berilmu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah: 11)

b. Rahmatan lil alamin dalam Bahasa
Bahasa yang merupakan dimensi utama dalam sebuah budaya, juga
menunjukkan bahwa islam memiliki bahasa agama yang universal dan lembut, kosa katanya paling banyak dan paling sopan dan indah di dunia, yaitu bahasa arab. Allah menjelaskan bahwa bahasa Araba adalah tinggi dan jelas. “padahal Al-Qur’an ini adalah dalam bahasa Arab yang jelas.” (QS. An-Nahl: 103)

c. Rahmatan Lil alamin dalam Akhlak
Dalam Akhlak dan perilaku sehari-hari, Islam juga mewajibkan kepada
umatnya untuk berakhlak mulia. Akhlak paling mulia yang pernah
dioraktekkah oleh manusia sepanjang sejarah adalah akhlak Nabi
Muhammad saw, sesuai rekomendasi Allah swt: “Sungguh engkau
Muhammad berada pada puncak akhlak yang paling tinggi.”(QS. Al-Qalam:4)

d. Rahmatan Lil alamin dalam adat istiadat
Menurut Abdul Wahab Khallaf, adat adalah kebiasaan manusia yang
terus dilakukan berupa ucapan, perbuatan atau yang ditinggalkan. Para Ulama menyepakati bahwa adat Istiadat tidak boleh melahirkan kerusakan, sebaliknya adat istiadat yang baik dan mengandung maslahat serta tidak betentangan dengan Al-Qur’an dan hadits atau syari’at, maka adat istiadat tersebut dapat menjadi hokum.

I.TEMUAN MASALAH SERTA PENYELESAIANYA
-

J.KESIMPULAN YANG DI DAPATKAN 

Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang sesuai dengan fitrah
manusia, islam yang membawa kasih sayang, cinta bukan kebencian,
kedamaian bukan permusuhan. Islam rahmatan lilalamin adalah Islam yang membawa kemudahan bukan kesulitan dan membawa solusi kehidupan bukan masalah dan pertikaian. Islam rahmatan lilalamin adalah ajaran Allah SWT yang paling mengetahui seluk beluk manusia, karenanya dia menjadi ajaran dan ideology yang menyelamtkan manusia, mengajarkan saling meghormati dan saling toleransi, selama menghasilkan maslahat bagi manusia. Islama rahmatan lilalamin adalah Islam universal dan komprehensif, harus diimplementasikan dalam semua dimensi hidup manusia termasuk kehidupan social budaya. Dalam kehidupan sosial, islam menjadi rahmat dalam kehidupan keluarga, lingkungan pendidikan, Masyarakat, lingkungan kerja, ibadah dan media massa. Dalam ranah Budaya, islam menjadi rahmat dalam ilmu, sains, bahasa, akhlak ideology dan adat istiadat.

K.REFERENSI
ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN.pdf

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama