FLOATING STATIC ROUTE || Bestpath-Network

 FLOATING STATIC ROUTE



PENDAHULUAN 

Floating static route digunakan sebagai link back-up ketika primary link mengalami down, pada dunia kerja floating static route tidak banyak digunakan, namun untuk menambah pengetahun tidak ada salahnya kita membahas materi yang satu ini. Pada contoh gamabar dibawan ini sebuah router baru (Terachip) terhubung ke router Zikri dengan menggunakan dua buah kabel secara paralel.



Satu kabel terhubung ke interface Serial 0 dan yang satunya lagi terhubung ke interface Serial 1. Kabel yang kedua sengaja ditambahkan dan berperan sebaik jalur redudancy: jika jalur(link) utama 10.1.10.0 down, floating static route akan secara langgsung mengalihkan routing dengan menggunakan link back up 10.1.20.1.

Maka untuk melakukan konfigurasi floating static pada router cisco kita dapat menggunakan command berikut:

Pada router Zikri kita lakukan konfigurasi:
ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.1.193
ip route 10.2.0.0 255.255.255.0 192.168.1.193
ip route 10.1.30.0 255.255.255.0 10.1.10.2
ip route 10.1.30.0 255.255.255.0 10.1.20.2 50


Pada router Terachip kita lakukan konfigurasi:
ip route 10.2.0.0 255.255.0.0 10.1.10.1
ip route 10.2.0.0 255.255.0.0 10.1.20.1 50
ip route 10.1.8.0 255.255.255.0 10.1.10.1
ip route 10.1.8.0 255.255.255.0 10.1.20.1 50
ip route 192.168.0.0 255.255.0.0 10.1.10.1
ip route 192.168.0.0 255.255.0.0 10.1.20.1 50


Pada router Zikri dapat kita lihat terdapat dua route yang kita input untuk menuju ke network 10.1.30.0; dimana entry pertama kita menggunakan alamat next-hop dari router Terachip pada interface S0 dan untuk entry yang satunya lagi kita menggunakan alamat next-hop dari interface S1 router Terachip. Sedangkan entry pada router Terachip sendiri, setiap route memiliki masing-masing dua entry.

Perhatikan setiap static route pada subnet 10.1.20, setiap entry selalu diikuti oleh angka 50. Angka 50 tersebut menunjukkan nilai administrative distance yang dimiliki oleh route tersebut, ketika sebuah router memiliki dua jalur menuju ke tujuan yang sama maka router akan memilih jalur yang memiliki nilai administrative distance yang lebih kecil.

Sebagai contoh, IPv4 static routing jika kita menggunakan next-hop address maka akan memiliki nilai administrative distance 1, sedangkan jika menggunakan exit interface akan memiliki nilai administrative distance 0. Jika kedua static route tersebut menuju ke satu alamat yang sama, dimana jalur yang satu menunjukkan dengan menggunakan next-hop address sedangkan yang satunya lagi menunjukkan dengan menggunakan exit interface, maka jalur yang menggunakan exit interface akan lebih disukai karena memiliki nilai administrative distance yang lebih kecil.

Dengan demikian dengan meningkatkan nilai administrative distance pada static route pada subnet 10.1.20.0 menjadi 50, maka jalur tersebut kurang disukai oleh router, maka secara otomatis router akan menggunakan jalur dengan subnet 10.1.10.0. Namun apabila link dengan subnet 10.1.10.0 mengalami gangguan atau down maka secara otomatis router akan mengalihkan paket menuju jalur dengan subnet 10.1.20.0, dan apabila jalur dengan subnet 10.1.10.0 hidup kembali, maka jalur tersebut kembali akan digunakan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama